Pertanyaan tentang Almarhum Syekh Abdul Karim




Pertanyaan:
AsSalamuAlaikum,
Saya mempunyai pertanyaan tentang para perwakilan MSN.  Saya tidak tahu persis apa yang terjadi di masa lalu dan saya tidak tahu bagaimana berbagai hal terselesaikan, tetapi bagaimana posisi Syekh AbdulKerim di dalam tarekat?  Saya mendengar hal-hal yang membingungkan.  Syekh Ahmet Yasin di Bursa mengatakan bahwa ia dan para pengikutnya bahkan tidak perlu dihormati.  Para pengikuti Syekh Abdulkerim mengklaim bahwa ia adalah wakil MSN untuk seluruh dunia.  Dan saya melihat dari sebuah shuhba beberapa tahun yang lalu di mana MSN menyebut Syekh Abdulkerim seorang wakil dari USA.  Apakah ia merupakan wakil sungguhan dari MSN, dan apakah ia dalam level mursyid, atau hanya sebagai pemimpin zikir?  Mohon maaf atas adab saya yang kurang berkanan.

Jawaban:
wa `alaykum salam,
Tidak ada posisi di dalam tarekat kecuali yang ditunjuk/ditugaskan oleh Syekh.  Kita tidak turut campur dalam hal itu, tetapi kita katakana, sebagaimana yang dikatakan oleh Syekh Hisyam Kabbani,

“Sekarang dapat saya katakan bahwa ia adalah orang yang sangat baik, dan semoga Allah memberkati ruhnya dan semoga Allah memberkatinya untuk bersama dengan Grandsyekh. Bi hurmati ‘l-habiib, bi hurmati ‘l-Fatiha...  apa yang ingin saya katakana, ketika seseorang tengah sekarat, tidak ada perasaan jelek pada saat itu.  Perasaan jelek akan pergi. Itu adalah situasi di mana setiap orang harus berdoa… untuk Syekh Abdul Karim, semoga Allah akan mengirimnya ke maqam tertinggi di Surga!  Itulah posisi kami dan keyakinan kami.  Jika mereka tidak ingin mengatakan hal itu untuk membuat fitnah, itu adalah niat mereka… semoga Allah mengampuni kita dan semua murid Mawlana Syekh… dan mengampuni Syekh Abdul Karim dan mengirimkannya ke maqam tertinggi di Surga.”

Sudah cukup bahwa Syekh Hisyam memanggilnya sebagai Syekh dan Mawlana Syekh mengatakannya sebagai wakilnya, semoga Allah member ganjaran baginya untuk bersama dengan Sayyidina Muhammad (s) dan Grandsyekh `Abdullah al-Fa’iz ad-Daghestani (q).

Taher Siddiqui

Tidak ada komentar:

Posting Komentar