Permohonan:
السلام عليكم رحمة الله
Mohon maaf
sebelumnya atas sikap saya,
Sebagaimana
yang engkau ketahui Syekh, setiap hari Islam mendapat serangan di tanah kami,
dari Timbuktu ke Tunis, makam-makam awliyaullah dihancurkan dan dibakar. Syam asy-syarif juga menjadi target mereka. Orang-orang protes, tetapi sebagaimana yang
engkau ketahui, musuh-musuh itu sangat kuat.
Saya mohon
agar Mawlana mendoakan kami, berdoa untuk kebenaran. Saya juga meminta Mawlana untuk mengirimkan
beberapa muridnya untuk mendukung kami, dan akhirnya berikanlah kami awrad
untuk menolong kami.
ألا إن أولياء الله لا خوف عليهم ولا هم يحزنون
صدق الله العظيم
Response:
Alaykum Salam,
Mawlana Syekh
Nazim (semoga Allah mensucikan rahasianya) senantiasa berdoa untuk umat sampai
beliau tidak dapat berdiri lagi, dan itulah keadaan semua Awliya di zaman
sekarang, dengan tangis darah. Seorang
wali di Syam tinggal di sebuah ruangan yang kecil dan ia tidak akan pergi
keluar tanpa menutupi kepalanya dengan sebuah syal dan mengelilingi pondoknya
dengan membaca Qur’an tanpa henti kecuali untuk salat dan doa yang selalu
dipanjatkannya adalah “Ya Rabbi Ummatal Habib.” Wali tersebut adalah Muhammad Badii` Zhabyan al-Kaylani.
Sebagaimana
Nabi (s) bersabda di dalam Sahih Muslim, ”Lakukanlah jihad melawan
orang-orang yang berbuat salah dengan kalbumu.” Dan itu adalah tugas semua
orang Mukmin sekarang ini, yaitu untuk memohon kepada Allah dengan
sungguh-sungguh dan memohon untuk dunia yang lebih baik. Karena mereka yang berjihad dengan tangan dan
lidahnya, kebanyakan dari mereka sayangnya telah merusaknya (mengkorupsinya)
dan hanya menambahkan bensin ke dalam api.
Semoga Allah melindungi kita di dunia dan akhirat.
Hajj Gibril
Haddad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar