Apakah Awrad Kita untuk Allah atau untuk Syekh?



Pertanyaan:
Hi, (salaams dan semoga berkah tercurah untuk semua).
Saya diberi wirid harian dari Tarekat Naqsybandi.  Saya ingin tahu apakah kita memikirkan Syekh Nazim ketika melakukan wirid ini atau kita memikirkan Allah?  Kelihatannya ini adalah pertanyaan yang bodoh, tetapi lebih baik selamat daripada menyesal nantinya!
Terima kasih

Jawaban:
wa `alaykum salam,
Semua ibadah adalah untuk Allah sendiri tanpa sekutu.  Namun demikian, karena Allah tidak dapat kita lihat atau kita visualisasikan, kita harus mencari jalan untuk mendekatkan kita kepada-Nya, yang disebut al-wasilah, sebagaimana firman Allah:
{Hai orang-orang yang beriman.  Bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya} Al-Ma’idah [5:35]

Bagi mereka yang mengikuti seorang Syekh, wasilah untuk rabithah bisa melalui salah satu di bawah ini, menurut ajaran Grandsyekh `Abdullah al-Fa’iz ad-Daghestani (q) sebagaimana yang disampaikan kepada kita melalui Mawlana Syekh Hisyam Kabbani:
1) Ka`bah
2) Muwajjat asy-syarifa (pada penghadapan yang mulia) Sayyidina Muhammad (s) (yakni makam beliau (s))
Jika Anda mencapai level yang lebih tinggi, Anda bisa menggunakan:
3) Syekh sendiri
Semua ini adalah Sya`airillah, Simbol-Simbol Allah swt, di mana mengarahkan diri seseorang kepadanya adalah diperbolehkan.

Taher Siddiqui

Tidak ada komentar:

Posting Komentar