Khalwat

Pertanyaan:

ASALAMALYKUM WARAHATHULLAHI WABARIKATHU

APAKAH SAYA DIIZINKAN UNTUUK MELAKUKAN KHALWAT SENDIRI (3 bulan-5 tahun), ATAU APAKAH SAYA PERLU IZIN DARI SYEKH NAZIM UL HAQQANI. SEKARANG SAYA BERUMUR 17 TAHUN DAN TINGGAL DI AMERIKA SERIKAT, TETAPI INSYA ALLAH SAYA INGIN MENGUNJUNGI SYEKH TERCINTA TAHUN DEPAN.

Jazakallah

Jawaban:

wa `alaykum salam,

Semoga Allah memberi Anda pahala sesuai dengan niat murni Anda, dengan berkah guru kita, Mawlana Syekh Muhammad Nazim al-Haqqani dan doa dari Mawlana Syekh Hisyam Kabbani.

Khalwat yang benar (sahih), adalah yang dilakukan atas perintah Syekh, yang menerima perintah dari Nabi (s), sebagaimana Mawlana Syekh Muhammad Hisyam Kabbani mengatakannya di dalam sebuah shuhbat pada tanggal 17 Oktober 2003:

Muraqabah dan Khalwah

Ada enam level khalwat, dari yang tertinggi hingga yang paling rendah adalah: Arba`iin (40 hari), khalwat, `uzla (uzlah, isolasi), riyadha (bahasa Indonesia: riadat, latihan), suluk (perjalanan spiritual),` itikaaf (tinggal di masjid untuk beribadah).

Mendorong diri Anda sendiri untuk melakukan khalwat tidak akan berhasil. Ketika kalian memasukinya, kalian akan keluar. Saya hanya melakukan khalwat atas perintah Mawlana pada tahun 1996. … Jadi beliau memerintahkan saya untuk melakukan khalwat pada bulan Rajab setelah konferensi (Unity Conference) yang pertama. Kemudian ketika orang mendengar bahwa saya berkhalwat bersama Syekh Adnan, orang-orang datang dan bergabung. Mereka mendorong Mawlana dan beliau mengatakan, “ya, terserah kamu,” tetapi itu tidak bermanfaat. Jadi sebagian berkhalwat bersama saya, dan sebagian dengan Syekh Adnan. Tetapi tanpa perintah Nabi (s), itu tidak bermanfaat (pada level spiritual). Untuk suluk, itu boleh, tetapi untuk manfaat spiritual itu tidak bisa.

Tetapi ia memaksakan dirinya untuk khalwat itu (selama beberapa tahun) dan Mawlana berkata kepadanya, “Ketika kamu masuk, kamu akan keluar.” Dan banyak yang memintanya untuk masuk bersamanya, Tetapi untuk suluk itu boleh. Satu-satunya kekuatan yang kuat sekarang adalah muraqaba. Mentautkan diri kalian sendiri. Rabitha dan muraqaba adalah dua level yang berbeda. Kalian mulai dengan muraqaba dan diakhiri dengan rabitha. Muraqaba is membayangkan diri kalian dengan Syekh dan rabitha adalah mentautkan diri kalian dengannya sehingga kalian tidak dapat bergerak kecuali dengan gerakannya.

Taher Siddiqui

http://eshaykh.com/ibadat-worship/seclusion-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar