Sufisme tanpa seorang Syekh




Pertanyaan:
Mawlana Syekh Hisyam dan TEAM,
As-sallamu Alaykum,
Saya bertanggung jawab atas majelis zikir Naqsybandi untuk wanita di Kairo, Mesir.  Kadang-kadang ada wanita yang baru ikut dan berkata, “Kami Sufi tetapi tanpa Syekh.”  Mereka tidak mau berguru pada seorang syekh.  Saya menerima mereka dan mengatakan kepada mereka untuk mengirimkan Fatihah untuk Nabi (s)/salawat agar mereka bisa mengidentifikasi siapa syekh mereka.  Kadang-kadang cara ini berhasil dan akhirnya mereka berbay’at secara online dengan Mawlana Syekh Nazim.   Namun kadang-kadang mereka keras kepala dan juga agresif sampai-sampai mereka meminta saya membaca zikir namun tanpa membacakan Fatihah untuk para Syekh dalam Silsilah Emas Naqsybandi.  Saya hanya berkata kepada mereka, “Syekh saya mengajarkan zikir ini dan paling tidak saya membacakan Fatihah untuk mereka.”  Mohon nasihat dan doanya untuk kami.

Jawaban:
Alaykum Salam,
Berikan mereka waktu untuk mengungkapkan gagasan atau pemikiran palsu mereka terhadap persepsi mereka tentang agama.  Katakan pada mereka tentang Halaqah (lingkaran zikir) Hajah Anna di Damaskus di mana Hajah Naziha dibesarkan di sana.  Bacakan Fatiha untuk “Ustadzina wa Ustadzi Ustadzina” tanpa menyebutkan namanya agar tidak ada yang keberatan.  Syekh mereka adalah Setan sampai mereka menerima seorang Syekh yang masih hidup sebagai syekh mereka, tetapi paling tidak mereka berada di jalan yang benar dan sedang belajar sedikit demi sedikit, seperti halnya kita semua, insya Allah.

Hajj Gibril Haddad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar