Pertanyaan:
Assalaamualaykum,
Alhamdulillah saya
telah bertemu MSN & MSH dan beberapa Syuyukh secara spiritual. Tetapi ketika MSH datang ke negeri kami, sangat
jarang saya mendapatkan kesempatan untuk mencium tangannya. Tetapi daripada bersikeras untuk salaman, di
mana saya harus berdesak-desakan dan mendorong saudara-saudari Naqsybandi, jadi
saya lebih memilih untuk tidak mencium tangan Mawlana, walaupun patah
hati. Seorang saudara mengatakan bahwa
itu adalah adab yang buruk. Ia berkata
bahwa saya harus berusaha keras untuk menunjukan cinta saya kepada Maulana. Saya tidak tahu adab di dalam tarekat yaa
Sayyidi. Jadi saya ingin mendapatkan
klarifikasi. Terima kasih banyak yaa
Sayyidi, saya sangat rindu dan mencitaimu semua.
Wassalaamualaykum
Jawaban:
Wa`alaykumussalam,
Jangan putus asa.
Anda mempunyai adab. Bila orang
berdesakan di sekeliling Syekh, itu adalah hal yang tidak terhormat—tetapi jangan
menjadikan hal ini membuat Anda tidak mencium tangan Syekh sama sekali. Jika Anda bisa, berdirilah di ujung barisan
setelah semua orang mencium tangnnya, mungkin itu lebih baik untuk Anda. Pertimbangkan juga ketika Syekh Hisyam berada
di suatu majelis yang sangat besar seperti di Indonesia, di mana kebanyakan
orang tidak bisa mendapatkan kesempatan untuk mencium tangan beliau, namun
demikian cukup sampaikan salam kepadanya melalui kalbu Anda dan sudah pasti
beliau akan membalasnya. Bersikeras
untuk mendapatkan perhatian Syekh bukanlah sebuah tujuan, tetapi sadarilah
bahwa beliau mengenal/mengetahui Anda dan beliau membersihkan Anda melalui
fadilah dari kehadiran beliau, dan beliau senang dengan Anda.
Abdul Shakur
Artikel
Serupa:
Adab terhadap Syekh
Pertanyaan:
Assalamu'alaykum yaa Sayyidi,
Mohon petunjuknya
bagaimana berperilaku yang baik di hadapan awliyaullah,
khususnya ketika kita
ingin mencium tangannya atau menyentuh tubuhnya.
Kadang-kadang saya
melihat banyak orang berkerumun (saling berebut) untuk
mencium tangannya dan
membuat beliau menjadi tidak nyaman.
jazzakAllah khayr,
Jawaban:
wa `alaykum salaam wa rahmatullahi wa barakutuh,
Jangan kalian pikir
orang-orang yang “dekat” lebih dekat daripada yang jauh.
Hal itu serupa dengan
situasi ketika kalian pergi ke Ka`aba dan kalian tidak
bisa menyentuh Hajar
Aswad, jadi kalian angkat tangan kalian dan ucapkan,
"Bismillah Allahu
Akbar" dan angkat tangan kalian, seolah-olah kalian
menyentuhnya. Serupa dengan itu, kita dapat melakukan hal
yang sama terhadap
Mawlana Shaykh Nazim,
seolah-olah kalian mengucapkan salam kepada beliau lalu
usap wajah kalian dengan
tangan itu. Itu lebih terhormat daripada
saling
mendorong untuk
menyentuh dan mencium tangannya secara langsung.
Syekh Muhammad Hisyam
Kabbani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar