Pertanyaan:
Saya mendengar suhba Mawlana Syekh Hisyam mengenai kekejaman terhadap binatang dan saya merasa tersentuh. Saya merasa tidak nyaman dengan tindakan yang menyebabkan kematian yang sebenarnya tidak diperlukan dan untuk itu saya menjadi vegetarian sejak sepuluh tahun yang lalu. Saya merasa mempunyai tugas untuk meminimalkan kerusakan di dunia ini sebisa mungkin, sehingga saya bisa berjalan dengan hati yang ringan. Kematian adalah peristiwa spiritual dan sepertinya kurang hormat bagi saya bahwa saya harus mengkonsumsi binatang di mana saya tidak memberikan penghormatan dengan tidak menyembelihnya sendiri. Dalam sebuah percakapan dengan seorang murid di Tarekat Naqsybandi, saya diberitahu bahwa pandangan saya adalah keliru, pada kenyataannya saya adalah orang yang merugi, karena bagi hewan, kehormatan tertingginya adalah dengan dikonsumsi oleh manusia. Saya merasa ini membingungkan. Apakah menahan diri dari mengkonsumsi daging merupakan
Jawaban:
a`udzu billah mina ‘sy-syaythani ‘r-rajiim
Bismillahi ‘r-Rahmani ‘r-Rahiim
As Salaam `alaikum,
Dalam segala hal terdapat hal yang tidak menengah atau wajar. Dilaporkan bahwa Nabi (s) tidak memakan daging setiap hari tetapi beliau juga tidak menahan diri untuk tidak memakan daging. Beliau (s) juga dilaporkan pernah bersabda bahwa seseorang harus memakan daging paling tidak sekali dalam 40 hari untuk mengimbangi komposisi (tubuhnya) dan agar tidak memburuk. Syariah melarang tindakan keji terhadap binatang, termasuk selama penyembelihan sehingga mereka tidak menderita. Nabi (s) merupakan orang yang paling seimbang dan penyayang di antara manusia dan beliau memakan daging.
W’Allahu a`lam.
Kamau Ayyubi
http://eshaykh.com/sunnah/vegetarian/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar