Respons yang Mengecewakan

Pertanyaan:

Mr. Tahir Siddiqui,

Sebuah tanggapan yang sangat kasar atas pertanyaan yang saya ajukan. Anda telah memberi kami kesempatan untuk bertanya, dan kami semua menyadari bahwa Doa Hazrat Dawuud merupakan doa yang sangat beresiko dan harus dibaca sesuai dengan instruksinya. Anda dapat melihat dari posting saya bahwa instruksi khusus tidak diberikan sehingga perlu ditanyakan lebih lanjut, tetapi tampaknya itu merupakan “beban” bagi Anda, jika itu masalahnya, maka kami tidak perlu diberikan kesempatan untuk bertanya.

Pertanyaan sederhana yang sepertinya menjadi “beban” bagi Anda adalah berapa banyak atau berapa kali saya harus membaca doa tersebut, saya yakin menjawab pertanyaan itu tidak akan menyita waktu Anda.

Jawaban:

Saya minta maaf atas jawaban saya yang tidak sempurna, jika menurut Anda bahwa kami terbebani dengan memberi jawaban pada Anda, masalahnya bukan itu. Yang saya maksud adalah bahwa beban itu akan menimpa sang penanya ketika diberikan keterangan lebih detail. Dalam hal doa ini, cukup dibaca sekali setiap hari kecuali Anda diperintahkan untuk membacanya beberapa kali.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Mawlana Syekh Muhammad Hisyam Kabbani dalam posting “Pembacaan Quran, dzikr, salawat ketika haid”:

Anda telah diberikan rukhsa itu, mengapa menggalinya? Ketika Sayyidina Musa (as) memerintahkan para pengikutnya untuk menyembelih seekor sapi, bukannya mereka langsung melaksanakannya, mereka malah bertanya, “Gambarkan sapi itu.” Ia lalu berkata kepada mereka, “OK, sapi yang tidak terlalu tua, dan juga tidak terlalu muda,” tetapi mereka terus bertanya, “Sapi jenis apa, dan mereka masuk ke dalam deskripsi yang lebih detail, “apa warnanya?” dan Allah memberi mereka warna yang sangat sulit untuk ditemukan.

Jadi kita katakan, mengapa kita masuk ke dalam hal-hal ini? Allah telah memberi keringanan bagi Anda untuk tidak salat, puasa dan menyentuh Quran. Namun bila Anda ingin membaca Quran, Anda diizinkan, walaupun tanpa wudu. Kalian bahkan dapat membaca selawat atas Nabi (s) tanpa wudu. Tetapi bila kalian ingin lebih saleh, Anda harus berwudu dahulu, dan itu adalah`azhiimatu ‘sy-syari`ah, level pelaksanaan tertinggi. Tetapi ada rukhsa (keringanan), Anda boleh berzikir dan mengucapkan laa ilaaha ill ‘Llah jika Anda tidak mempunyai wudu.

Taher Siddiqui

http://eshaykh.com/prayer_request/rude-response-dissapointing/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar