Pertanyaan:
1.Apakah para wanita diperbolehkan untuk melakukan rabithah dengan syekh ketika membaca Awrads dan Wazifah selama masa haid mereka?
2.Apakah para wanita diperbolehkan untuk membaca, “Nawaytul Araba’in, nawaytul ‘itikaf, nawaytul khalwa, nawaytul uzla, nawaytul riadha, nawaytus suluk, nawaytus siyam, fi hadzal masjid lillahi ta’ala” selama masa haid mereka sebelum melakukan zikir?
3. Ketika melakukan selawat atau Daruud Syarif pada Nabi (s), dapatkah saya membayangkan berada di sekitar Masjid Nabawi membaca selawat atau di Riyaz-ul-Jannah menghadap Roza-e-Rasuul (s)? Ketika saya melakukan hal itu, saya sering melihat Syekh Nazim dalam muraqabah saya, beliau memandang saya. Saya juga melihat sosok tua lainnya yang belum pernah saya temui ketika saya membaca selawat. Apakah saya harus segera membuka mata saya dan membaca La Hawla Wala Quwwat… atau tidak? Yang saya lakukan itu benar atau tidak?
4. Bagaimana saya bisa mengenali ego atau nafsi saya?
Jawaban:
a`udzu billah mina ‘sy-syaythani ‘r-rajiim,
Bismillahi ‘r-Rahmani ‘r-Rahiim,
1. Diperbolehkan
2. Diperbolehkan jika di rumah, dan bukan di masjid.
3. Sepanjang pandangan Syekh Nazim bersama Anda, itu tidak masalah.
4. Ego berbahaya bagi diri kita dan orang lain, lihatlah buku Sufi Science of Self-Realization mengenai 17 sifat yang merusak.
Wa’Allahu a`lam.
Kamau Ayyubi
http://eshaykh.com/womens-issues/niayat-muraqba-salawat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar