Pertanyaan:
Respected Sir
Assalamoalaikum
Saya sangat sedih dengan adanya penghancuran makam yang terjadi di
Tuan, kapankah semua ini akan berakhir? Kapankah doa kita akan dikabulkan agar Islam sejati dapat memerintah di dunia. Hati saya menangis. Kesedihan yang tidak bisa saya ekspresikan. Mohon doanya untuk saya dan umat, dan berikanlah kami kabar gembira.
W/Salam
Jawaban:
wa `alaykum salam
Mawlana Syekh Muhammad Hisyam Kabbani menyampaikan bahwa Grandsyekh `Abdullah al-Fa’iz ad-Daghestani (q) bertanya kepada Sayyidina Muhammad (s) di dalam Diwan al-awliya (Majelis Awliya) yang diadakan setiap malam, “Ya sayyidii, ya Rasulullah sampai kapan (Penguasa) ini akan terus memegang kendali?” terhadap hal ini, Nabi (s) menjawab, “Ya waladii. Ini adalah (para penguasa) yang terbaik yang dapat mengantarkan pada peristiwa-peristiwa di Akhir Zaman.”
Ini adalah suatu referensi pada peristiwa-peristiwa yang telah diprediksi di dalam banyak ahadits Nabi (s) di mana kegelapan dan kezaliman akan menyelubungi bumi, hingga kedatangan Sayyidina al-Mahdi (as).
Nabi (s) berbicara mengenainya:
Jika dunia ini hanya tinggal sehari lagi, Allāh akan memperpanjangnya sampai seseorang datang. Ia berasal dariku, (atau dari keluargaku). Namanya seperti namaku, (yakni Muhammad), nama ayahnya seperti nama ayahku (yakni `Abd Allāh). Ia akan mengisi bumi dengan persamaan dan keadilan, sebagaimana sebelumnya ia dipenuhi dengan ketidakadilan dan kezaliman.
Jadi Wahabi adalah kaum yang paling tinggi ketidakpeduliannya di dalam Islam, dan jalan mereka adalah paling zalim dan berbahaya, sebagaimana disebutkan bahwa mereka menimbulkan kegelapan di mana-mana. Jadi, kemunculan mereka sendiri merupakan suatu tanda bahwa kita berada di Akhir Zaman, dan kita tidak dapat mengharapkan keluar dari kejahatan mereka sampai kelompok terakhir mereka muncul bersama Dajjal, dan mereka tidak dapat dihentikan kecuali oleh Sayyidina al-Mahdi (as) dan Sayyidina `Isa (as), dan Allah Maha Mengetahui.
Taher Siddiqui
http://eshaykh.com/hadith/question-to-sayyedi-maluna-sk-hisham-kabani/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar