Tempat Tinggal Sementara

Pertanyaan:

Salaam Alaikum,
Saya adalah seorang remaja dan seorang Muslim yang taat, namun kadang-kadang saya terjebak dengan hal-hal duniawi yang tidak penting bagi akhirat saya. Saya mengerti bahwa ini adalah tempat tinggal sementara dan kita hidup beribadah kepada Allah (swt) tetapi bagaimana cara menghindari keinginan terhadap hal-hal yang bersifat materi di dalam hidup ini?

Terima kasih =)

Jawaban:

wa `alaykum salam,

Syekh Hisyam mengatakan, ketika kita berdoa, kita berdoa sebagaimana yang dirumuskan oleh Allah (swt) di dalam kitab suci Al-Qur’an:: rabbana atina fi ‘d-dunya hasanatan wa fi ‘l-akhirati hasanatan wa qina`adzab an-nar,

{“Ya Tuhan kami! Berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa Neraka!”} (Surat al-Baqarah, 2:201)

Jadi hidup itu adalah sebuah keseimbangan, dan sebagaimana yang dikatakan oleh Mawlana Syekh Hisyam Kabbani:

Bagi setiap Muslim, Allah memberinya hari yang seimbang, delapan jam untuk tidur, delapan jam untuk bekerja dan delapan jam untuk keluarganya, dan ibadah, karena menghabiskan waktu bersama keluarga juga seperti ibadah. Jadi delapan jam tidur, bukannya disko sepanjang malam; kalian datang pada waktu subuh sudah dalam keadaan mabuk, tidak salat, dan tidak melakukan apa-apa. Delapan jam untuk bekerja; jangan malas. Setan mengajarkan kita agar menjadi malas. Suatu hari kalian bangun, kalian sudah berumur 70 tahun dan kalian tidak melihat apa-apa, kecuali kemalasan di wajah kalian. Allah (swt) akan bertanya pada kalian; “Aku memberimu 24 jam, 8 jam untuk bekerja, 8 jam untuk beribadah, dan 8 jam untuk tidur. Apakah kau menyeimbangkan sistemmu dengan itu atau tidak?

Taher Siddiqui

http://eshaykh.com/sufism/temporary-home/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar