Pertanyaan:
Assalamalaikum,
Saudara dan orang tua saya bingung, jika Wahabi salah, mengapa Allah membiarkan mereka memimpin salat di dekat Ka'aba syariif dan Masjid Nabawi syariif, saya memberikan jawaban yang berhubungan dengan masa ketika Yazid berkuasa, tetapi mereka tidak puas, bagaimana penjelasannya mengenai hal tersebut?
Jawaban:
wa `alaykum salam,
Mawlana Syekh Muhammad Hisyam Kabbani telah menjelaskan hal ini dalam kisah berikut yang diriwayatkan oleh Grandsyekh `Abdullah al-Fa’iz ad-Daghestani (q):
Grandsyekh melakukan khalwatnya di Madinat al-munawwara dan beliau selalu dalam keadaan Hudhuur an-Nabi (s), berada di dalam hadirat suci Sayyidina Muhammad (s), dan khalwat ini terjadi pada tahun 1967, 6-7 tahun sebelum wafatnya.
Awliyaullah berada dalam hadirat Nabi (s). Ketika mereka di dalam hadirat itu, mereka tidak seperti kita, kita berdiri di hadapan al-mawajaha, tetapi mereka berdiri di dalam Rawdhat yang merupakan rawdhatan min riyad al-jannah, sebuah taman Surga. Jadi hadirat seperti apa yang berada di
Dan Sayyidina Grandsyekh bertanya pada Nabi (s) karena mereka tidak seperti kita yang bodoh ini, akhras, tetapi mereka seperti Sayyidina Musa (as), yang merupakan Kaliimullah, orang yang bicara dengan Allah – mereka tidak seperti itu dalam hadirat Nabi (s). Mereka dapat bicara dengannya dan berbincang-bincang dengannya.
Jadi Grandsyekh bertanya, “Ya Rasulullah, berapa lama Wahabi ini yang merupakan musuhmu akan bertahan? Dan Nabi (s) menjawab, “Ya waladii, Wahai anakku! Mereka adalah yang terbaik untuk saat ini.” Yang dimaksud di sini adalah yang terbaik dalam membawa kegelapan, ketidakpedulian, dan kezaliman yang telah diprediksikan oleh Nabi (s) untuk terjadi sebelum munculnya Sayyidina al-Mahdi (as). Dan Sayyidina Mahdi (as) tidak akan muncul hingga hal-hal tersebut terjadi.
Taher Siddiqui
http://eshaykh.com/sufism/salafi-accepted-in-mecca-and-madinah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar